Legenda Kawah Sileri

Legenda Kawah Sileri

Menurut cerita, dulu, di lereng Gunung Pegerkandang, Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, pernah ada desa kecil yang dihuni sekelompok penduduk. Mereka hidup dengan bercocok tanam dalam suasana aman dan makmur. Namun, ketentraman mereka kemudian terganggu dengan kedatangan nenek penyihir jahat ke desa.

Tujuan nenek itu datang ke desa tak lain ingin memperdalam ilmu hitamnya. Untuk itu, ia tak mau ada penduduk yang mengusik. Maka si Nenek jahat bermaksud melenyapkan penduduk desa kecil yang tak berdosa itu.

Beberapa hari lamanya si Nenek Penyihir bertapa, memohon petunjuk Dewi Kejahatan. Tak lama berselang, petunjuk pun datang. Si Nenek diminta pergi ke puncak gunung, membawa tempurung kelapa berisi air cucian beras.

“Tumpahkan air cucian beras itu ke kawah Gunung Pagerkarang. Nanti air akan meluap, mengalirkan lahar yang akan menghancurkan apa saja yang dilalui…,” begitu petunjuk Dewi Kejahatan.

Tapi, belum lagi sampai tujuan, nenek jahat itu terpeleset jatuh. Tempurung berisi air cucian beras terlempar dan isinya betumpahan. Seketika itu juga terjadi keajaiban. Di setiap tempat yang terkena air cucian beras terbentuk dan bermunculan kawah baru. Nenek itu sangat marah, lalu memukul batu yang menyebabkannya tersandung dan jatuh.

Batu itu hancur berkeping-keping. Bersamaan ini dengan muncul asap putih yang perlahan membentuk sesosok gadis cantik. Dari ujung kepala hingga kaki, sang gadis mengenakan aneka perhiasan emas. Gadis itu tak lain Dewi Mala, yang memang amat suka benda-benda dari emas.

Dulu, Dewi Mala pernah menjadi murid si Nenek Penyihir. Ia berguru supaya dapat ilmu yang dapat mengubah setiap benda yang disentuhnya menjadi emas. Hingga pada suatu ketika Dewi Mala berbuat salah, mencuri bokor emas milik si Nenek. Karena kesalahan itu, Dewi Mala dikutuk menjadi batu.

Dewi Mala menyimpan dendam dan berniat membalas perlakuan si Nenek. Ia kesal, karena selalu digagalkan keinginannya menguasai ilmu mengubah benda menjadi emas. Maka, begitu tahu si Nenek ingin memperdalam ilmu, ia berniat menggagalkannya.

Dalam wujudnya sebagai batu, Dewi Mala mencegat bekas gurunya itu. Si Nenek jatuh dan terpelanting memang karena ulahnya. Tak heran, kemarahan si Nenek begitu meluap ketika tahu.

“Murid durhaka!” geramnya. “Berani sekali kau mengagalkan reencanaku. Kau sungguh tidak pantas dibiarkan hidup!”

si Nenek jahat mengangkat tongkatnya tinggi-tinggi. Dewi Mala tidak tinggal diam dan terjadilah perkelahian seru. Baik si Nenek maupun Dewi Mala mengeluarkan jurus pamungkas masing-masing. Ledakan hebat mengguncang sekitarnya saat dua ilmu dahsyat beradu. Si Nenek dan Dewi Mala sama-sama terhempas dan tewas!

Keajaiban kembali terjadi. Perhiasan emas yang dikenakan Dewi Mala kembali ke bentuk semula, menjadi logam biasa. Konon, hingga sekarang, bila seseorang berkunjung ke tempat terjadinya kisah ini dengan mengenakan perhiasan emas, kadar emas yang dikenakannya akan turun. Sementara, kawah-kawah yang terbentuk akibat tumpahan air beras, oleh penduduk setempat dinamakan Kawah Sileri yang kadangkala mengeluarkan gas beracun.

Di Antara Dua Pilihan

Di Antara Dua Pilihan

Di dalam sebuah mobil sport berwarna merah, ada sekelompok anak muda yang sedang berkumpul, mereka adalah Ben, Jim, Ted dan Jery. Mereka hendak pergi ke sekolah. Mereka selalu bersama- sama karena mereka adalah sahabat sejak kecil. Mereka sekarang sudah duduk di bangku kelas 1 SMA dan ada di kelas yang sama sehingga mereka bisa belajar kelompok bersama-sama. Mereka semua merupakan anak yang rajin dan cukup pintar tetapi di antara mereka yang paling pintar adalah Jery, sehingga kedatangan Jery sangat dituggu-tunggu oleh sahabat-sahabatnya itu.

Ketika sampai di sekolah mereka bercerita tentang pengalaman terbarunya di pagi yang cerah itu layaknya anak muda di zaman sekarang. Ketika sampai di kelas, mereka terkejut karena ada pengumuman tentang akan diadakannya karya wisata ke Yogyakarta dan karena merupakan tugas semester maka karya wisata itu diwajibkan bagi semua siswa, Ben, Jim, dan Ted memikirkan Jery. Jery merupakan anak yang pintar namun sekarang keluarganya dilanda krisis sehingga kemungkinan besar Jery tidak bisa ikut. Ben, Jim dan Ted mencari akal agar Jery bisa ikut karya wisata tersebut. Ketika mereka memikirkan cara yang tepat agar Jery bisa ikut, Ben berkata, “Baiklah bagaimana kalau biaya Jery akan kubayarkan”. “Ide yang bagus Ben”, Jim dan Ted langsung setuju. Memang di antara mereka yang paling kaya adalah Ben, selain itu dia juga merupakan anak semata wayang sehingga segala keinginannya pasti dituruti oleh orang tuanya.

Pada hari Minggu mereka bersiap-siap untuk pergi karya wisata, mereka harus berkumpul di sekolah tepat pukul tujuh pagi. Seperti biasa mereka pergi bersama-sama dengan mobil sport milik Ben. Ketika sampai di sekolah mereka berkumpul di kelas untuk pengarahan. Setelah diberikan pengarahan, mereka menuju bus yang telah ditetapkan. Ben, Jim, Ted dan Jery seperti bisanya, mereka selalu bekumpul bersama. Mereka duduk di bangku sebelah kanan baris ketiga dan keempat. Ben duduk dengan Jim dan Ted duduk dengan Jery. Di dalam perjalanan, mereka bersenang-senang dengan teman sekelas mereka. Setelah sampai di Candi Borobudur, anak-anak muda itu memulai tugas mereka. Mereka mulai mencatat hal-hal penting yang dijelaskan oleh pemandu. Karena merupakan tugas kelompok, mereka sudah terbagi menjadi beberapa kelompok dan dalam satu kelompok terdiri dari empat orang, sehingga seperti biasanya Ben, Jim, Ted dan Jery ada dalam satu kelompok. Mereka membagi tugas agar bisa menyusun karya ilmiah yang baik. Ben mencatat hal-hal penting yang dijelaskan pemandu, Jim mengamati struktur tanah di sekitar candi dan bebatuan penyusun candi, Ted mengamati objek-objek yang berada di sekitar candi seperti pepohonan dan serangga, sedangkan Jery memotret relief yang ada di sekitar candi, memotret keindahan alam di sekitar candi, memotret candi dan hal-hal penting lainnya yang berhubungan dengan candi untuk karya ilmiah kelompoknya.

Ketika sedang memotret, Jery melihat ada seorang gadis cantik yang juga sedang memotret. Kemudian Jery mengambil beberapa gambar gadis cantik itu. Gadis itu tidak sadar kalau ada yang sedang memotretnya. Jery masih ingin mengambil beberapa gambar gadis itu namun dia harus kembali dengan rombongannya ke bus untuk melanjutkan karya wisata. Setelah mengunjungi beberapa tempat karya wisata di Yogyakarta, mereka menginap di hotel berbintang empat. Mereka beristirahat di hotel itu setelah lelah mengunjungi beberapa tempat karya wisata. Tetapi sebelum tidur, mereka menceritakan kejadian-kejadian menarik di dalam perjalanan mereka. Jery juga menceritakan pengalamannya namun Jery merahasiakan bahwa dia telah memotret gadis cantik di Candi Borobudur.

Setelah semalam menginap di hotel, rombongan itu harus kembali. Di dalam perjalanan mereka bernyanyi dengan riang layaknya anak kecil yang sedang bersenang-senang. Setelah sampai di sekolah mereka diabsen terlebih dahulu kemudian diperbolehkan pulang. Mereka sampai di sekolah pada pukul satu malam sehingga mereka diperbolehkan pulang atau menginap di sekolah. “Ben bagaimana kalau kita pulang saja”, desak Ted. “Tapi kita kan boleh menginap di sini, lagian aku lagi capek nih”, kata Ben. “Tapi kata orang di sekolah ini kan banyak penghuninya”, kata Ted. “Penghuni bagaimana maksudmu?”, tanya Ben. “Itu loh, maksudku hantu”, kata Ted. “Usulmu itu bagus juga Ted!”, seru Jim. “Lagipula kita tidak mau Ted yang penakut itu merengek-rengek minta diantar ke belakang bukan”, kata Jery. “Baiklah kalau begitu kita minta izin dulu kepada Pak Guru”, kata Ben yang kelihatan agak mengantuk. Kemudian mereka pulang bersama-sama.

Pertama Ben mengantar Jim ke rumahnya kemudian mengantar Ted. Ketika tinggal berdua Jery mengatakan rahasianya kepada Ben bahwa dia telah mengambil beberapa gambar seorang gadis di Candi Borobudur, tetapi Ben hanya tersenyum pada Jery. Setelah beberapa lama kemudian Ben dan Jery sudah sampai di rumahnya Jery. Jery pun turun dari mobilnya Ben. “Ben tolong rahasiakan ceritaku tadi ya!”, seru Jery sebelum Ben pergi. “Baiklah, akan kurahasiakan”, jawab Ben. Kemudian mereka pun berpisah dan Ben bergegas pulang ke rumahnya.

Keesokan harinya kisah ceria saat berwisata seperti terhapus oleh duka karena kematian Ben. Ben diberitakan meninggal karena kecelakaan. Perasaaan kehilangan amat dirasakan oleh sahabat Ben itu. Rasa bersalah amat dirasakan Ted karena telah meminta Ben untuk mengantarnya pulang. Namun Jim dan Jery berusaha menghibur Ted yang merasa bersalah walaupun mereka sendiri merasa sangat sedih atas kematian Ben.

Hari-hari terus berlalu hingga kebahagiaan mulai datang bagi Jery ketika ada murid baru di kelasnya. Mungkin memang sudah takdir bagi Jery karena ternyata murid baru di kelasnya itu adalah gadis yang pernah dipotretnya di Candi Borobudur ketika karya wisata beberapa waktu yang lalu. Nama gadis itu adalah Ratna. Dia anak yang mudah bergaul selain itu juga dia adalah anak yang cukup pintar. Jery pun mulai suka dengan Ratna namun tanpa diduga Jim dan Ted pun mempunyai perasaan yang sama kepada Ratna.

Pada hari ulang tahun Ratna yang ke 16, Ratna mengadakan pesta ulang tahun. Ratna mengundang semua teman sekelasnya termasuk Jery, Jim danTed. Jery, Jim dan Ted pergi bersama ke pesta ulang tahun Ratna sambil membawa kado dan setangkai mawar merah yang disembunyikan di dalam jasnya masing-masing. Ketika sampai di rumah Ratna, mereka disambut oleh Ratna dan secara spontan mereka berkata, ”Selamat ulang tahun Ratna, ini kado dariku”, seraya memberikan kado yang dibawanya masing-masing. Mereka masih menyimpan sekuntum mawar yang mereka bawa untuk memberikannya kepada Ratna sambil menyatakan perasaannya kepada Ratna pada saat yang tepat. Jery, Jim dan Ted berbaur dengan teman sekelasnya yang lain sehingga tanpa terasa mereka telah berpisah satu sama lain. Bel di rumah Ratna berdentang menandakan bahwa waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam dan Jery, Jim dan Ted merasa itu merupakan waktu yang tepat untuk menyatakan perasaannya kepada Ratna. Mereka bertiga berjalan bergegas mendekati Ratna. Seperti di dalam perlombaan,ada yang menang dan ada yang kalah begitu juga mereka bertiga, ternyata Jerylah yang paling cepat mendekati Ratna dan memberikan sekuntum mawar sambil mengungkapkan perasaannya kepada Ratna dan tanpa diduga, ternyata Ratna juga telah menaruh hati kepada Jery dan menerima Jery sebagai pacarnya. Jim dan Ted yang melihat Jery telah menembak Ratna merasa kecewa karena ternyata sahabatnya sendiri yang telah merebut pujaan hatinya. Kemudian ketika Jim dan Ted akan berbalik, mereka saling berpandangan. Jim melihat sekuntum mawar yang dipegang Ted dan melihat raut wajah Ted yang kecewa begitu juga sebaliknya. Jim dan Ted sadar bahwa mereka menyukai gadis yang sama. Sejak saat itu hubungan persahabatan mereka bertiga mulai renggang.

Jery yang tidak tahu apa-apa merasa heran karena setelah pesta usai, Jery merasa ada yang aneh dengan kedua sahabatnya itu. Selain itu Jery merasakan hubungan persahabatan di antara mereka mulai renggang. Jery pun berinisiatif untuk mencari tahu tentang penyebab kerenggangan persahabatan mereka. Alangkah terkejutnya Jery ketika tahu kalau Jim dan Ted juga menyukai Ratna, gadis yang sudah menjadi pacarnya itu. Jery tahu semua itu karena Jim menceritakan semua kejadian yang terjadi di pesta ulang tahun Ratna.

Jery mulai bimbang dengan hubungannya dengan Ratna. Setiap kali Jery berduaan dengan Ratna, Jery merasa telah menyakiti kedua sahabatnya itu. Ratna yang merasa mulai tidak diperhatikan mulai merasa jengkel kepada Jery dan selalu marah-marah. Jery pun mulai bosan karena Ratna selalu marah-marah sehinnga Jery pun memutuskan Ratna. Jery kembali kepada sahabatnya dan kedua sahabatnya itu menerima Jery kembali. Mereka telah melupakan semua yang telah terjadi dan juga melupakan Ratna yang hampir menghancurkan persahabatan mereka yang telah terjalin sejak lama.

Jery pun sadar kalau persahabatannya lebih penting daripada kepentingan pribadinya yang nyaris menghancurkan persahabatannya. Selain itu Jery bersyukur karena setelah lama ternyata diketahui bahwa Ratna adalah pengedar narkoba dan sekarang Ratna sedang mendekam di penjara. Jery, Jim dan Ted mulai menjalin persahabatannya kembali. Sekarang mereka menjadi tim yang solid dan menjadi lebih kompak setelah suka duka yang mereka alami telah berlalu.

Kembalinya Cinta Yang Hilang

Kembalinya Cinta Yang Hilang

 

Via adalah seorang siswi yang bersekolah di SMA Mekar Kuncup. Dia adalah anak yang sangat baik, penurut, rajin dan teman- temannya pun menyayanginya. Sekarang Via duduk di kelas 1 SMA. Pada suatu hari disaat sekolahnya mengadakan perkemahan Sabtu- Minggu atau yang sering disebut Persami, ada seorang lelaki kelas sebelah, yang memperhatikannya ketika Via sedang mengambil seteko air untuk dimasak. Ternyata diam- diam lelaki yang bernama Deri itu menyukainya. Setelah beberapa minggu, akhirnya Deri menceritakan kepada sahabat- sahabatnya bahwa ia menyukai Via di kelas sebelah. Setelah beberapa hari, teman- temannya Deri memberanikan diri untuk bicara kepada Via, kalau salah satu dari temannya ada yang menyukainya. Via pun terkejut dan menjadi takut setelah mendengar perkataan teman- temannya Deri. Maklum..ini adalah pertama kalinya Via disukai oleh seorang laki- laki.

Gosip- gosip pun menyebar di kelas Deri dan Via. Malahan sampai- sampai murid- murid satu sekolahan tau kalau Deri suka sama Via. Teman- teman sekelas Deri pun sangat mendukungnya. Pada suatu hari, Deri menulis sepucuk surat buat Via yang isinya mengatakan bahwa Deri ingin bertemu Via pada saat pulang sekolah nanti. Lalu surat itu pun sampai ke tangan Via melalui salah seorang temannya. Setelah Via membacanya, wajahnya merah hatinya deg-degan bercampur takut. Tak disangka sore itu sepulang sekolah, hujan turun dengan derasnya. Sehingga Via pun pulang bersama dengan salah seorang teman lelakinya yang bernama Gia yang kebetulan adalah tetangganya. Mereka pulang dengan mengendarai motor. Ternyata Deri melihatnya. Ia marah dan hatinya panas. Setelah Via sampai dirumah, ia merobek surat dari Deri lalu dibuangnya ke tempat sampah. Padahal saat disekolah teman- temannya memberi nasehat, “Simpan saja surat itu, Via. Daripada nanti kamu menyesal!” Tetapi Via tak peduli perkataan teman- temannya. Keesokan harinya, Deri mendatangi kelasnya Via dan mencari Gia. Untungnya Via belum datang. Lalu Deri mengancam Gia dan bilang, “Kamu siapanya Via? Berani- beraninya pulang dengan cewe orang!” Kemudian Gia menjawab, “Saya.. tetangganya.” Deri bicara lagi, “Oh.. kamu tetangganya! Ingat!!!! Jangan coba- coba mendekati Via lagi! Karena Via milik saya!”, ancam Deri sambil menarik kerah baju Gia. Setelah kejadian itu, Gia pun menjauhi Via.

Hari- hari berlalu dengan cepat. Sehingga Via pun mengetahui tidakan Deri terhadap Gia. Via menjadi semakin benci kepada Deri. Apalagi kemarin saat pelajaran terakhir usai, teman- temannya Deri datang ke kelas Via sambil menarik Deri. Teman- teman sekelas Via pun menarik Via agar mereka berdua saling bertemu. Tetapi Via langsung menangis. Sehingga semua murid menjadi terdiam dan teman- temannya Deri beserta Deri kembali ke kelasnya. Via tak mau keluar kelas bila saat istirahat tiba. Ia pun menjadi segan untuk senam pagi yang dilakukan setiap hari Rabu. Tetapi lama- kelamaan Via pun tak pernah menghiraukan tentang Deri lagi. Setiap Via bertemu, ia hanya cuek- cuek bebek.

Kenaikan kelas pun tiba. Via sekarang duduk di kelas 2 SMA. Setelah beberapa bulan, ternyata ada seorang kakak kelas yang menyukai Via. Akhirnya Via dan kakak kelas yang bernama Gilang itu pun menjadi semakin dekat hingga akhirnya mereka pun ‘jadian’. Hari- hari Via semakin menyenangkan setelah kenal dekat dengan Gilang. Gilang itu adalah anak yang pintar dan rajin dikelasnya. Jadi..Via juga ketularan pintarnya. Tetapi waktu memang berlalu dengan cepat. Hingga akhirnya tiba hari dimana Gilang lulus dari SMA Mekar Kuncup dan meneruskan sekolahnya di tingkat yang lebih tinggi. Setelah Gilang masuk kuliah, ia tak pernah lagi menghubungi Via.

Sekarang Via duduk di kelas 3 SMA. Dia sangat bersemangat dalam belajar karena ia ingin satu Kampus dengan Gilang. Ternyata Gilang memang masuk ke salah satu Perguruan Tinggi Negeri favorit di kotanya. Lagi- lagi lelaki kelas sebelah yang bernama Deri membuat ulah. Sepulang sekolah, Via melihat tulisan di Mobil Jemputannya Deri yang bertuliskan bahwa “Deri Love Via..” Tetapi Via tidak menghiraukan Deri. Via malah asik mengobrol dengan teman- temannya Deri di gerbang sekolah. Mereka bercerita sambil tertawa terbahak- bahak sehingga membuat Deri menjadi marah dan cemburu.

Hingga akhirnya suatu hari, setelah Via selesai bermain badminton bersama teman- temannya di lapangan, teman- temannya Deri memanggil Via dan menyuruhnya ke halaman belakang sekolah. Setelah Via dan satu temannya menunggu beberapa menit, Deri muncul dengan wajah yang merah beserta tubuh yang gemetar bersama dengan satu temannya. Lalu temannya Via dan temannya Deri memegang tangan Via dan Deri, hingga akhirnya mereka berjabat tangan. Jantung Via deg- degan setengah mati.. Bel pun berbunyi.. ( Kriiiiing!!) Kemudian semua murid masuk ke kelasnya masing- masing.

Sesampainya Via dirumah, Via mendapat telepon dari temannya.. ternyata Deri yang meneleponnya. Lalu Deri bicara, “Via, bolehkah kapan- kapan saya main kerumahmu?” Via menjawab, “Boleh saja, Der!” Kemudian Deri pun mengucapkan Terima kasih lalu menutup teleponnya. Saat sore hari, tiba- tiba terdengar suara dua orang laki- laki yang memanggil nama Via dari arah depan rumah. Setelah Via melihat ke jendela dan membuka pintu, ternyata terlihat Deri bersama seorang temannya. Via terkejut bercampur malu. Lalu Via pun menghampiri mereka kemudian mengobrol di depan teras rumahnya. Setelah lama kenal dengan Deri, akhirnya mereka bertambah akrab dan menjadi teman baik. Walaupun awalnya Via membenci Deri, namun perasaan itu seolah- olah hilang, dan akhirnya Via pun membuka hatinya untuk bersahabat dengan Deri. Hampir setiap hari Via dan Deri saling telepon- teleponan. Deri sering menanyakan bagaimana perasaan Via terhadapnya. Tetapi Via tak pernah menjawab, dia langsung mengalihkan jawaban. Mereka juga sering mengobrol dan tertawa bersama, pergi ke tempat latihan Pencak Silat, belajar, juga pulang sekolah bersama- sama dengan mengendarai sepeda. Tetapi di sekolah, mereka tak pernah akur. Sampai- sampai teman- temannya bilang mereka bagaikan kucing dan tikus!!!!! Mereka selalu kejar- kejaran di saat istirahat, juga saling mengejek jika bertemu. Aneh… padahal sebenernya Via juga mulai menyukai Deri. Via dan Deri adalah anak- anak yang cukup pintar dikelasnya. Apalagi Deri yang pernah ikut lomba cerdas- cermat IPS se-kota Bandung. Dan ia pun mendapat juara 1. Tapi Deri kadang- kadang mengejek Via karena nilai IPSnya selalu jelek. Maklum Via memang malas membaca.

Akhirnya suatu hari disaat Hari Ulang Tahun Deri, Via sudah menyiapkan hadiah yang didalamnya berisi foto Via, dan juga sepucuk surat yang berisi jawaban dari pertanyaan Deri yang selalu ia tanyakan pada saat ditelepon. Tetapi, tiba- tiba saja telepon berdering.. “Kring- Kring!!!!!!!!!!!!” Lalu Ibunya Via mengangkat telepon. Ternyata itu dari Deri. Kemudian Ibu menyerahkan teleponnya kepada Via. Deri pun bicara, “Halo, Via!! Ini Deri. Sekarang saya ada di Jakarta. Sore nanti, saya dan keluarga akan berangkat ke Balikpapan!!” ”Via pun mengeluarkan air mata setelah mendengar semua itu lalu ia terdiam.. Deri pun bicara, “Via!! Via!! Halo Via!! Kamu kenapa??” Via tersentak lalu menjawab, “Tidak kok, Deri! Saya tak apa- apa. Saya hanya ingin bilang,, Selamat Ulang Tahun, Sahabatku yang manis.. dan Selamat Jalan.. Sering- sering telepon, ya!!!” Lalu deri membalas, “Terima kasih juga Sahabat terbaikku.. Semoga kau selalu bahagia menghadapi hari- harimu..Dan satu lagi, jangan lupa banyak- banyaklah membaca agar kau bisa menyaingiku!!” Lalu Deri pun menutup teleponnya.

Malam harinya, Via menangis semalaman suntuk. Air matanya hampir membanjiri seluruh tempat tidurnya. Sambil menangis, Via menulis di diarynya yang isinya Via sangat menyesal dengan tindakkannya selama ini. Ia pikir, mengapa tidak dari dulu saja ia katakan kalau ia pun menyukai Deri dengan sepenuh hati. Tetapi apa boleh buat.. Penyesalan selalu datang terakhir. Dan Via hanya bisa berharap suatu saat nanti ia bisa bertemu lagi dengan Deri.

………………………

5 tahun kemudian………

Deri tiba- tiba menelepon Via. Via bener- bener ga nyangka kalo Deri yang meneleponnya. Sudah 5 tahun Deri ga ada kabar, padahal mereka berdua masih saling suka. Akhirnya, pada saat Deri nelepon, Deri bilang kalo dia mau ke Bandung besok pagi. Via bener- bener kegirangan setengah mati.

Keesokan harinya, jam menunjukan pukul 8.00 pagi. Deri dan orang tuanya sudah ada di depan rumah Via. Deri membawa oleh- oleh, sekeranjang bunga mawar dan juga cincin, karena ia berencana untuk melamar Via. Untungnya, orang tua Via juga ada dirumah, jadi akhirnya proses pelamaran pun sukses. Dan.. 2 minggu lagi mereka akan bertunangan. Sambil berpelukan, Deri bilang, “Via, I Love You Forever…” Via juga bilang, “I Love You Too.. Akhirnya, harapanku menjadi kenyataan. Terima kasih Tuhan. “

Chelsea

Chelsea F.C. (Chelsea Football Club), juga dikenal sebagai The Blues atau sebelumnya sebagai The Pensioners, adalah sebuah klub sepakbola Inggris yang bermain di Liga Utama Inggris dan bermarkas di kota London. Klub ini didirikan oleh H.A. Mears pada tahun 1905, dan memiliki lapangan sendiri yang dapat menampung sekitar 42.360 penonton, bertempat di Fulham, London Barat.

Chelsea sudah menghabiskan banyak sejarah dalam dunia sepakbola Inggris, dan mengalami kesuksesan sebanyak dua periode, sepanjang tahun 1960-an dan awal 1970-an, kemudian pada akhir 1990-an hingga saat ini. Chelsea telah memenangi tiga gelar Liga Utama Inggris (1954-55, 2004-05, 2005-06), empat Piala FA (1970, 1997, 2000, 2007), empat Piala Liga (1965, 1998, 2005, 2007), dan dua Piala Winners (1971, 1998).

Manajer pertama adalah John Roberson (1905-1906). Chelsea menjuarai Liga Utama Inggris (Premiership) pada tahun 1955 pada masa jabatan Ted Drake sebagai manajer.

Chelsea kembali menjadi juara Liga Utama Inggris 50 kemudian, yaitu pada tahun 2005, pada masa jabatan manajer Jose Mourinho (2004 – 2007), yang saat itu mendapat dukungan penuh dari pemilik milyader minyak berkebangsaan Rusia, Roman Abramovich. Tapi beberapa penampilan yang buruk pada awal kompetisi 2007/2008 ditambah dengan ketidak sesuaian keduanya, akhirnya Jose Mourinho mengundurkan diri dari jabatan manager, dan digantikan oleh Avram Grant mantan manajer tim nasional Israel.

Pada tahun yang sama (2005), Chelsea juga menjuarai Piala Carling dengan mengalahkan Liverpool. Pada tahun 2006, Chelsea mampu kembali menjuarai Liga Utama Inggris. Tahun 2007, Chelsea berhasil juara Piala Carling setelah mengalahkan Arsenal 2-1 dan juara Piala FA setelah mengalahkan Manchester United 1-0 lewat babak perpanjangan waktu.

Chelsea memiliki beberapa pemain-pemain Inggris yang dianggap terbaik saat ini, di antaranya yaitu John Terry (kapten) dan Frank Lampard.

[sunting] Pemain-pemain terkenal

1900-an: William ‘Fatty’ Foulke, George ‘Gatling Gun’ Hilsdon, Robert McRoberts, John Tait Robertson, Ben Warren

1910-an: Jack Harrow, Nils Middelboe, Robert Whittingham

1920-an: Ben Howard Baker, Jack Cock, Tommy Law, Tommy Meehan, GR Mills, Jack Townrow, Bob Turnbull, Andrew Wilson

1930-an: Hughie Gallacher, Sam Weaver, Vic Woodley, George Mills

1940-an: John Harris, Tommy Lawton, Willi Steffen

1950-an: Ken Armstrong,Roy Bentley, Jimmy Greaves

1960-an: Frank Blunstone, Peter Bonetti, Eddie McCreadie, Ken Shellito, Bobby Tambling, Terry Venables

1970-an: Charlie Cooke, Ron Harris, John Hollins, Alan Hudson, Ian Hutchinson, Peter Osgood, Ray Wilkins

1980-an: Paul Canoville, Kerry Dixon, Pat Nevin, Nigel Spackman, David Speedie, Clive Walker

1990-an: Steve Clarke, Roberto Di Matteo, Ruud Gullit, Glenn Hoddle, Mark Hughes, Frank Leboeuf, Graeme Le Saux, Dan Petrescu, Gianluca Vialli, George Weah, Dennis Wise, Ed de Goey, Dimitri Kharine, Tore André Flo, Gianfranco Zola

2000-an: Marcel Desailly, Eiður Smári Guðjonsen, Jimmy Floyd Hasselbaink, John Terry, Frank Lampard, Carlo Cudicini, Damien Duff, Arjen Robben, Didier Drogba, Petr Čech, Paulo Ferreira

[sunting] Daftar pemain 2006/2007

Nomor Negara Nama pemain
Penjaga gawang
Pemain belakang
Gelandang
Pemain depan
Manajer

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!